Enam tahun yang lalu sebuah sejarah yang menggali fakta kejayaan masa lalu bangsa Indonesia dikuak dalam bentuk seminar. Seminar itu membahas sebuah emporium di pantai barat Sumut yang selama ini terbengkalai. Pesisnya: “Peranan Barus Raya Sebagai Bandar Niaga Internasional Pada Masa Sriwijaya Abad 7-13 M .” Paper presented at the Seminar "Penemuan Benda-Benda Bersejarah di Barus Raya Sejak Abad 1-17 Masehi." Jakarta: Bayt al-Qur'an & Museum Istiqlal, 12-15 October 2002.
Kini semua itu akan terjawab dengan berdirinya Barus Raya sebagai sebuah kabupaten di pantai barat provinsi Sumut. Kelak harapan besar terletak pada pundak pemimpin dan elit politik di Barus Raya untuk kembali menghadirkan nuansa kedigdayaan budaya tersebut.
Barus Raya akan tampil sebagai sosok penjawab atas keterpurukan dan kemiskinan budaya dan kultur yang terjadi sekarang ini. Barus yang selama ini berada dalam naungan Tapanuli Tengah, seakan menjadi sebuah ember usang yang tidak berfungsi lagi.
Padahal rausan bahkan ribuan tahun yang lalu, bahkan nama Sumatera pun belum ada dalam peta dunia, Barus telah menggorekan sejarah yang megah. Beberapa abad yang lalu tidak ada dunia yang mengenal nama Pandan, Barus telah menjadi pemanis budaya Melayu di Sumatera.
Sebagai sebuah bandar yang menjadi ujung tombak budaya Melayu di Nusantara, Barus tampil bak benteng yang pantang menyerah atas gempuran para bajak laut dari Eropa. Beradab-abad dibutuhkan untuk meruntuhkan dan mengusangkan pusaka Nusantara ini.
Kini, saatnya membangun dan bukan malah mengubur dalam-dalam kebenaran sejarah. Pembiaran yang dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan atas pembangunan Barus seakan seperti sebuah kebohongan dan penipuan sejarah yang suatu saat akan terkuak dan tercium bau busuknya.
Butuh ribuan tahun untuk menghapus memori sejarah dari literatur, perpustakaan dan pusat ilmu pengetahun di dunia. Karena Barus akan selamanya diingat sebagai sebuah Bandar strategis yang pernah menjadi hub ekonomi yang membangun peradaban dunia.
Peradaban dunia??? Iya.... bukan saja peradaban Melayu, bukan saja peradaban Tapanuli, bukan saja peradaban Sumatera, bukan saja peradabn Indonesia....
Tidak ada kebohongan dan keangkuhan politik yang dapat menutup-nutupi aspirasi kembalinya kejayaan itu. Barus telah kembai, mengharumkan nama bangsa...menghidupkan semangat yang mulai layu.... Sebuah kabupaten bernama Barus Raya.
Kini semua itu akan terjawab dengan berdirinya Barus Raya sebagai sebuah kabupaten di pantai barat provinsi Sumut. Kelak harapan besar terletak pada pundak pemimpin dan elit politik di Barus Raya untuk kembali menghadirkan nuansa kedigdayaan budaya tersebut.
Barus Raya akan tampil sebagai sosok penjawab atas keterpurukan dan kemiskinan budaya dan kultur yang terjadi sekarang ini. Barus yang selama ini berada dalam naungan Tapanuli Tengah, seakan menjadi sebuah ember usang yang tidak berfungsi lagi.
Padahal rausan bahkan ribuan tahun yang lalu, bahkan nama Sumatera pun belum ada dalam peta dunia, Barus telah menggorekan sejarah yang megah. Beberapa abad yang lalu tidak ada dunia yang mengenal nama Pandan, Barus telah menjadi pemanis budaya Melayu di Sumatera.
Sebagai sebuah bandar yang menjadi ujung tombak budaya Melayu di Nusantara, Barus tampil bak benteng yang pantang menyerah atas gempuran para bajak laut dari Eropa. Beradab-abad dibutuhkan untuk meruntuhkan dan mengusangkan pusaka Nusantara ini.
Kini, saatnya membangun dan bukan malah mengubur dalam-dalam kebenaran sejarah. Pembiaran yang dilakukan oleh orang-orang yang berkepentingan atas pembangunan Barus seakan seperti sebuah kebohongan dan penipuan sejarah yang suatu saat akan terkuak dan tercium bau busuknya.
Butuh ribuan tahun untuk menghapus memori sejarah dari literatur, perpustakaan dan pusat ilmu pengetahun di dunia. Karena Barus akan selamanya diingat sebagai sebuah Bandar strategis yang pernah menjadi hub ekonomi yang membangun peradaban dunia.
Peradaban dunia??? Iya.... bukan saja peradaban Melayu, bukan saja peradaban Tapanuli, bukan saja peradaban Sumatera, bukan saja peradabn Indonesia....
Tidak ada kebohongan dan keangkuhan politik yang dapat menutup-nutupi aspirasi kembalinya kejayaan itu. Barus telah kembai, mengharumkan nama bangsa...menghidupkan semangat yang mulai layu.... Sebuah kabupaten bernama Barus Raya.
loading...
No comments:
Post a Comment