Our Blog

Kampanye Presiden AS Dan Radikalisme Kebencian Beragama

Kamis, 13 Maret 2008 01:27 WIB
Serangan Terhadap Obama Jadi Kampanye Anti-Islam



WASPADA OnlineNada anti-Muslim yang dilontarkan pada kampanye pencalonan presiden AS dari Partai Demokrat telah memaksa Barack Obama untuk membantah keras kebohongan yang telah dilontarkan para lawan politiknya tentang agamanya serta kepatriotannya terhadap Amerika.Masalah agama dan jiwa kepatriotan yang dianut calon unggulan utama Partai Demokrat itu telah menjadi bahan kampanye hitam yang menjelekkan dan memojokkan dirinya.

Kampanye kotor itu sengaja dilansir para penantangnya yang bukan hanya berasal dari saingan utama rekan separtai tetapi juga dari partai lain yang juga mengusung calon lainnya pada Pilpres yang akan digelar November mendatang.Penjelekan yang dilansir dalam bentuk sindiran tidak langsung muncul Jumat lalu ketika anggota Kongres dari Partai Republik Steve King dari Iowa menyebutkan bahwa seandainya Obama terpilih menjadi Presiden AS maka kaum ekstimis radikal al-Qaida… akan berdansa di jalanan berpesta pora yang melebihi dalam jumlah lebih besar daripada yang mereka lakukan pada 11 September karena mereka itu akan mendeklarasikan kemenangan dalam peperangan terornya.

Malah King tetap menyebut nama tengah Obama, 'Hussein' dan mengaitkannya dengan nama mantan diktator Irak Saddam Hussein, yang sudah dihukum mati oleh pemerintah bentukan AS. Walaupun rakyat Amerika berulangkali menyatakan dalam polling pendapat umum bahwa mereka tidak suka dengan kampanye politik negatif dan cara-cara kotor untuk menghabisi lawan, para penantangnya masih tetap berupaya menjatuhkan Obama dengan cara-cara itu.

Konon Obama — calon presiden yang bakalan menjadi presiden kulit hitam pertama AS — masih terus melaju dengan mengungguli lawannya separtainya separtai Hillary Rodham Clinton. Kini Obama sudah mengantongi 1.578 suara utusan partai, sementara Hillary baru 1.468 suara dari 2025 suara yang mesti diperoleh untuk mengantarkan seorang calon pada konvensi nasional partai Agustus mendatang.Berbagai kritikan terhadap Obama telah menyebarkan berbagai rumor dan semuanya tidak terbukti namun tetap berlanjut pada hampir setiap kampanye yang dilansir dari kubu-kubu calon penantangnya, Demokrat ataupun Republik. Bukan hanya itu, Obama juga dipojokkan selain masalah nama tengah 'Hussein' tetapi juga hubungannya dengan negara-negara Timur Tengah.Obama memang seorang Kristen dan secara rutin melakukan kebaktian di gereja Chicago selama lebih dari 20 tahun.

Tetapi anehnya, dia disebut-sebut sewaktu dilantik menjadi Senator disumpah dengan menggunakan Kitab Suci Al-Qur'an. Itu jelas rumor yang sama sekali tidak benar, karena waktu itu dia disumpah dengan menggunakan Kitab Injil. Saingan separtainya, Hillary tidak henti-hentinya mencari kejelekan atau sengaja mencari-cari apa saja yang bisa menjatuhkan Obama, namun nyatanya dia, pria kulit hitam yang pernah menetap di Indonesia selama empat tahun itu (pada saat masih kecil), semakin sulit digoyahkan oleh istri mantan Presiden AS Bill Clinton. Lanjutan putaran pemilihan pendahuluan yang digelar di Mississipi Selasa (Rabu 12/3 WIB) untuk memperebutkan 33 suara utusan partai, Obama sangat diyakini akan berhasil memenangkan perolehan suara itu karena mayoritas warganya adalah dari etnis kulit hitam yang jelas juga pendukung utama Obama.Ketika ditanya dalam acara program 60 Minutes di CBS News apakah Hillary menilai Obama sebagai Muslim atau Kristen, mantan ibu negara AS yang kini mesti jungkir balik memenangkan pencalonan itu, memberikan suatu jawaban yang cenderung negatif, namun tidak langsung menyebut agama yang dianut Obama.Dalam suatu kampanye, Hillary turut membawa foto Obama yang sedang memakai serban sebagai pakaian khas umat Islam saat berkunjung ke negara asal ayahnya di Kenya, Afrika.

Cara kampanye Hillary itu lebih menekankan bahwa Obama itu lebih banyak menyakini kebudayaan asing ketimbang kebudayaan AS sendiri.Begitupun, Obama tidak tinggal diam, tetap mengklarifikasi dirinya tentang tudingan-tudingan yang cukup menjelekkan dan merugikan dirinya, apalagi saat digelar kampanye untuk memperebutkan kursi pencalonan presiden dari Partai Demokrat, tentu kampanye hitam yang dilakukan saingan utama dari rekan separtai itu tidak dibiarkannya berkembang dan berlalu begitu saja, karena dianggap cukup merugikan dirinya.

Kekuatiran lain yang dialami Obama adalah sewaktu mengadakan pertemuan dengan pemimpin kelompok Yahudi AS yang mempertanyakan sikap tentang masalah Palestina dan Israel. Jawaban yang pas dan cukup menyenangkan warga Yahudi AS, Obama berhasil menang dalam kaukus di Iowa.Seandainya terpilih sebagai presiden AS, Obama menyatakan tidak akan mengubah dukungan pemerintahannya terhadap Israel walau ada beberapa hal yang masih harus menunggu hasil pertimbangan dan pengkajian mendalam tentang kebijakan AS di Timur Tengah.
loading...

FANSUR Designed by Templateism | Blogger Templates Copyright © 2014

Theme images by richcano. Powered by Blogger.