Kamis, 13 Maret 2008 00:00 WIB
Banjir Landa Madina, Hubungan Lalin Terganggu
Panyabungan, WASPADA Online
Akibat hujan yang melanda wilayah Kabupaten Mandailing Natal sejak Selasa sore (11/3) hingga Rabu pagi (12/3), Sungai (Aek) Rantopuran di Kecamatan Panyabungan Kota, anak Aek Latong di Desa Huraba, Kecamatan Siabu meluap.
Akibatnya Desa Gunung Manaon, Desa Adianjior, Desa Pagaran Tonga, Desa Saba Jambu dan Desa Manyabar terendam air setinggi 1-1,5 meter. Sementara hubungan Panyabungan–Padang, Sumatera Barat terganggu karena di wilayah Dusun Pinyongek Desa Ranjobatu, Kecamatan Muarasipongi terjadi longsor yang menimbun badan Jalan.
Pasca bencana Bupati Amru Daulay memerintahkan Wakil Bupati Hasim Nasution dan Kadis PUD Abdullah Dalimunthe untuk turun membawak alat berat guna untuk membersihkan tumpukan tanah yang menimpa badan jalan. Selain itu, dampak dari banjir di Desa Adianjior juga telah merendam SD sehingga para kepala sekolah terpaksa meliburkan anak didiknya.
Selain itu tanaman padi usia 1-2 bulan di wilayah Desa Adianjior juga terendam banjir yang diperkirakan akan gagal panen. Pasca bencana banjir, para pejabat terkait dipimpin Bupati Madina Amru Daulay, langsung meninjau lokasi untuk mengambil langkah penanganan.
Informasi yang diperoleh Waspada, di Desa Adianjior setiap musim hujan dipastikan wilayah itu banjir. Pemerintah sebelumnya sudah membuat drainase di desa itu, tapi pembuatan drainase belum mampu untuk menanggulangi luapan sungai maupun banjir kiriman akibat hujan lebat.
Selain itu, gedung sekolah dasar, rumah-rumah penduduk terendam dengan ketinggian air antara 0,5 sampai 1 meter baik di Desa Adianjior, Desa Gunung Manaon, Desa Pagaran Tonga maupun Desa Manyabar yang sekaligus membuat jalur Simpang Gung Barani-Adianjior maupun Kota Panyabungan-Adianjior-Gunungmanaon tidak bisa dilalui karena ketinggian air mencapai satu meter.
Begitu juga dengan di Desa Gunungmanaon, Pagaran Tonga, Manyabar yang lokasi sekolahnya terendam banjir terpaksa diliburkan dan masyarakat yang desanya terendam banjir juga terus berjaga-jaga serta Posko Kesehatan dari Dinas Kesehatan.
Camat Muarasipongi H.Maratua Lubis yang dihubungi Via HP, mengutarakan akibat hujan lebat yang melanda wilayah Madina telah membuat tebing jalan di wilayah Desa Ranjobatu mengalami longsor dan membuat hubungan Lalu Lintas terganggu karena hanya bisa dilalui kendaraan kecil dengan cara antrian.
Kapolres Madina melalui Kasat Lantas Madina AKP Hendri Matondang, SH membenarkan adanya longsor di dua titik di wilayah Pinyongek Desa Ranjo Batu, Kecamatan Muarasipongi. Kepala Dinas PUD Madina Abdullah Dalimunthe yang dikonfirmasi mengakui lokasi banjir yang melanda wilayah Panyabungan dan Siabu tidak begitu parah, karena air telah mulai surut dan informasi tanah longsor di wilayah Kecamatan Muarasipongi memang sudah ada.
Bupati Amru Daulay yang dihubungi mengutarakan, wilayah yang direndam banjir adalah Desa Huraba, Kecamatan Siabu terendam akibat polongan sungai yang kurang besar dan airnya telah mulai surut dan korban jiwa tidak ada. Namun untuk wilayah Siabu agar tidak terulang lagi akan segera ditanggulangi dengan memperbaiki polongan.
“Banjir di Huraba telah menyusut, kerugian belum ada hanya beberapa rumah warga terendam banjir dan juga ada dampak dari pembangunan rumah-rumah penduduk di DAS yang ada di wilayah itu, tapi korban jiwa belum ada dan sudah menyusut airnya,” ujar Bupati Madina.
Sedangkan wilayah Panyabungan, ujar bupati, yang banjir adalah Desa Adianjior, Desa Gunungmanaon, Desa Pagaran Tonga, Desa Manyabar yang ketinggian air mencapai satu meter. Sebagian banjir telah menyusut karena luapan sungai yang pada waktu beberapa waktu lalu dilakukan pelurusan dan yang masih tinggi airnya adalah di Desa Manyabar dan Adianjior.
Terkait liburnya para pelajar di wilayah Desa Adianjior yang mencapai satu meter akan diupayakan tetap bersekolah dengan melihat situasi yang berkembang. Sedangkan masalah longsor, bupati menyebutkan, daerah yang longsor ada tiga titik di wilayah Muarasipongi dan Wakil Bupati dan Kadis PUD turun ke sana membawa alat berat.
Walau diakui bupati jalan itu adalah tanggung jawab Dinas Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, tapi melihat kepanikan masyarakat yang mau melintas, pihaknya berinisiatif turun tangan.
Banjir Landa Madina, Hubungan Lalin Terganggu
Panyabungan, WASPADA Online
Akibat hujan yang melanda wilayah Kabupaten Mandailing Natal sejak Selasa sore (11/3) hingga Rabu pagi (12/3), Sungai (Aek) Rantopuran di Kecamatan Panyabungan Kota, anak Aek Latong di Desa Huraba, Kecamatan Siabu meluap.
Akibatnya Desa Gunung Manaon, Desa Adianjior, Desa Pagaran Tonga, Desa Saba Jambu dan Desa Manyabar terendam air setinggi 1-1,5 meter. Sementara hubungan Panyabungan–Padang, Sumatera Barat terganggu karena di wilayah Dusun Pinyongek Desa Ranjobatu, Kecamatan Muarasipongi terjadi longsor yang menimbun badan Jalan.
Pasca bencana Bupati Amru Daulay memerintahkan Wakil Bupati Hasim Nasution dan Kadis PUD Abdullah Dalimunthe untuk turun membawak alat berat guna untuk membersihkan tumpukan tanah yang menimpa badan jalan. Selain itu, dampak dari banjir di Desa Adianjior juga telah merendam SD sehingga para kepala sekolah terpaksa meliburkan anak didiknya.
Selain itu tanaman padi usia 1-2 bulan di wilayah Desa Adianjior juga terendam banjir yang diperkirakan akan gagal panen. Pasca bencana banjir, para pejabat terkait dipimpin Bupati Madina Amru Daulay, langsung meninjau lokasi untuk mengambil langkah penanganan.
Informasi yang diperoleh Waspada, di Desa Adianjior setiap musim hujan dipastikan wilayah itu banjir. Pemerintah sebelumnya sudah membuat drainase di desa itu, tapi pembuatan drainase belum mampu untuk menanggulangi luapan sungai maupun banjir kiriman akibat hujan lebat.
Selain itu, gedung sekolah dasar, rumah-rumah penduduk terendam dengan ketinggian air antara 0,5 sampai 1 meter baik di Desa Adianjior, Desa Gunung Manaon, Desa Pagaran Tonga maupun Desa Manyabar yang sekaligus membuat jalur Simpang Gung Barani-Adianjior maupun Kota Panyabungan-Adianjior-Gunungmanaon tidak bisa dilalui karena ketinggian air mencapai satu meter.
Begitu juga dengan di Desa Gunungmanaon, Pagaran Tonga, Manyabar yang lokasi sekolahnya terendam banjir terpaksa diliburkan dan masyarakat yang desanya terendam banjir juga terus berjaga-jaga serta Posko Kesehatan dari Dinas Kesehatan.
Camat Muarasipongi H.Maratua Lubis yang dihubungi Via HP, mengutarakan akibat hujan lebat yang melanda wilayah Madina telah membuat tebing jalan di wilayah Desa Ranjobatu mengalami longsor dan membuat hubungan Lalu Lintas terganggu karena hanya bisa dilalui kendaraan kecil dengan cara antrian.
Kapolres Madina melalui Kasat Lantas Madina AKP Hendri Matondang, SH membenarkan adanya longsor di dua titik di wilayah Pinyongek Desa Ranjo Batu, Kecamatan Muarasipongi. Kepala Dinas PUD Madina Abdullah Dalimunthe yang dikonfirmasi mengakui lokasi banjir yang melanda wilayah Panyabungan dan Siabu tidak begitu parah, karena air telah mulai surut dan informasi tanah longsor di wilayah Kecamatan Muarasipongi memang sudah ada.
Bupati Amru Daulay yang dihubungi mengutarakan, wilayah yang direndam banjir adalah Desa Huraba, Kecamatan Siabu terendam akibat polongan sungai yang kurang besar dan airnya telah mulai surut dan korban jiwa tidak ada. Namun untuk wilayah Siabu agar tidak terulang lagi akan segera ditanggulangi dengan memperbaiki polongan.
“Banjir di Huraba telah menyusut, kerugian belum ada hanya beberapa rumah warga terendam banjir dan juga ada dampak dari pembangunan rumah-rumah penduduk di DAS yang ada di wilayah itu, tapi korban jiwa belum ada dan sudah menyusut airnya,” ujar Bupati Madina.
Sedangkan wilayah Panyabungan, ujar bupati, yang banjir adalah Desa Adianjior, Desa Gunungmanaon, Desa Pagaran Tonga, Desa Manyabar yang ketinggian air mencapai satu meter. Sebagian banjir telah menyusut karena luapan sungai yang pada waktu beberapa waktu lalu dilakukan pelurusan dan yang masih tinggi airnya adalah di Desa Manyabar dan Adianjior.
Terkait liburnya para pelajar di wilayah Desa Adianjior yang mencapai satu meter akan diupayakan tetap bersekolah dengan melihat situasi yang berkembang. Sedangkan masalah longsor, bupati menyebutkan, daerah yang longsor ada tiga titik di wilayah Muarasipongi dan Wakil Bupati dan Kadis PUD turun ke sana membawa alat berat.
Walau diakui bupati jalan itu adalah tanggung jawab Dinas Jalan Dan Jembatan Provinsi Sumatera Utara, tapi melihat kepanikan masyarakat yang mau melintas, pihaknya berinisiatif turun tangan.
loading...
No comments:
Post a Comment